ISBN: 978-979-29-1242-5
Penulis: Robert J. Kodoatie & Roestam Sjarief
Ukuran⁄Halaman: 19x23 cm² ⁄ xvi+538 halaman
Edisi⁄Cetakan: I, 1st Published
Tahun Terbit: 2010
Berat: 831 gram
Harga : ̶R̶p̶.̶1̶6̶4̶.̶0̶0̶0̶
Diskon : Rp. 139.500
belum termasuk ongkos kirim
info 081234680520
Perjalanannya secara alami melalui 3 dimensi (ruang) yaitu melalui ruang darat (di permukaan dan di dalam tanah), ruang laut dan ruang udara. Secara global perjalanan air yang melalui ketiga ruang tersebut dikenal dengan siklus hidrologi. Siklus ini merupakan konsep dasar tentang keseimbangan air secara global di bumi dan merupakan siklus hidrologi yang tertutup (closed system diagram of the global hydrological cycle). Batas hidrologisnya berupa daerah aliran sungai (DAS) untuk air permukaan dan cekungan air tanah (CAT) untuk air tanah dengan wilayah sungai (WS) sebagai kesatuan pengelolaan sumber daya air.
Indonesia dibagi menjadi 133 WS lebih dari 5.590 DAS dan daerah CAT berjumlah 421 dan daerah Bukan (Non) CAT dengan batas administrasinya terdiri atas 33 provinsi, 401 kab., 97 kota dan 5681 kecamatan.
Di ruang udara terjadi masalah pencemaran udara, kasus efek rumah kaca dan global warming yang membuat iklim ekstrim. Dampaknya di ruang darat terjadi peningkatan kuantitas hujan saat musim penghujan, penurunan kuantitas air di tempat simpanan-simpanan air pada saat musim kemarau dan penurunan kualitas air akibat pencemaran. Akibatnya terjadi masalah air yang dikenal dengan istilah 3T: too much, too little, too dirty baik untuk air permukaan dan air tanah. Banjir terjadi karena water’s too much, kekeringan karena water’s too little dan air kotor akibat water’s too dirty.
Persoalan air permukaan meliputi persoalan di ruang instream (sistem sungai) dan ruang off stream (DAS) baik di atas daerah CAT maupun Non-CAT. Persoalan air tanah meliputi persoalan di CAT baik unconfined aquifer maupun confined aquifer.
Di ruang laut persoalan air dominan di pertemuan ruang darat dan ruang laut: baik daerah pantai atau pesisir maupun muara. Persoalan air di antaranya: abrasi dan akresi, polusi, intrusi air laut, hilangnya mangrove, gelombang besar dan Tsunami.
Tata ruang air ini dimaksudkan untuk harmonisasi dan integrasi secara tiga dimensi antara pengelolaan sumber daya air dengan aspek-aspek lainnya, antara lain penataan ruang, pengelolaan wilayah pesisir, pengurusan hutan dan infrastruktur dari tinjauan berbagai dimensi. Diharapkan dengan harmonisasi dan integrasi persoalan air di dalam ruang tersebut dapat diatasi.
Water is every one’s business!
Indonesia dibagi menjadi 133 WS lebih dari 5.590 DAS dan daerah CAT berjumlah 421 dan daerah Bukan (Non) CAT dengan batas administrasinya terdiri atas 33 provinsi, 401 kab., 97 kota dan 5681 kecamatan.
Di ruang udara terjadi masalah pencemaran udara, kasus efek rumah kaca dan global warming yang membuat iklim ekstrim. Dampaknya di ruang darat terjadi peningkatan kuantitas hujan saat musim penghujan, penurunan kuantitas air di tempat simpanan-simpanan air pada saat musim kemarau dan penurunan kualitas air akibat pencemaran. Akibatnya terjadi masalah air yang dikenal dengan istilah 3T: too much, too little, too dirty baik untuk air permukaan dan air tanah. Banjir terjadi karena water’s too much, kekeringan karena water’s too little dan air kotor akibat water’s too dirty.
Persoalan air permukaan meliputi persoalan di ruang instream (sistem sungai) dan ruang off stream (DAS) baik di atas daerah CAT maupun Non-CAT. Persoalan air tanah meliputi persoalan di CAT baik unconfined aquifer maupun confined aquifer.
Di ruang laut persoalan air dominan di pertemuan ruang darat dan ruang laut: baik daerah pantai atau pesisir maupun muara. Persoalan air di antaranya: abrasi dan akresi, polusi, intrusi air laut, hilangnya mangrove, gelombang besar dan Tsunami.
Tata ruang air ini dimaksudkan untuk harmonisasi dan integrasi secara tiga dimensi antara pengelolaan sumber daya air dengan aspek-aspek lainnya, antara lain penataan ruang, pengelolaan wilayah pesisir, pengurusan hutan dan infrastruktur dari tinjauan berbagai dimensi. Diharapkan dengan harmonisasi dan integrasi persoalan air di dalam ruang tersebut dapat diatasi.
Water is every one’s business!